KONPIRASI YAHUDI MENCAPAI PALESTINA

SETELAH Konspirasi berhasil mencapai tujuannya di Jerman, sasaran berikutnya ditujukan kepada bumi Palestina. Mereka mengincar Palestina sebagai impian lama yang kini hampir tiba di ambang pintu. Sebagaimana telah kita singgung terdahulu, bumi Palestina akan dijadikan poros bagi program dan titik pemusatan kegiatan internasional bagi Konspirasi. Hal ini bisa dimaklumi, karena Palestina adalah pusat terpenting wilayah Timur Tengah dan Timur Dekat.
Secara geografis, Palestina merupakan jalur penghubung antara tiga benua, yaitu Afrika, Eropa dan Asia. Di samping itu, kekayaan emas hitam yang terdapat di wilayah itu merupakan kebutuhan dunia dalam jumlah melimpah. Dengan demikian, politik Zionisme telah meletakkan dua sasaran yang hendak dicapai untuk menuju ke Palestina, yaitu :
1) Memaksa negara di dunia untuk mengakui negara nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina, yang kemudian akan dijadikan pusat kegiatan Konspirasi untuk meletakkan memprakarsai Perang Dunia III.
2) Menguasai seluruh sumber kekayaan alam yang terdapat di wilayah itu.
Berikut ini diketengahkan tahapan program kerja yang akan dijadikan landasan bagi pelaksanaannya. Langkah pertama, mereka mengeluarkan deklarasi Balfour tahun 1917 yang telah mengikat Inggris, Perancis dan Amerika Serikat untuk mendukung berdirinya sebuah negara nasional bagi bangsa Yahudi di bumi Palestina.
Untuk melaksanakan hal itu, jenderal Allenby langsung diberi instruksi untuk memukul mundur pasukan Turki Utsmani keluar dari wilayah Timur Tengah dan menduduki Yerusalem. Penguasa Inggris sengaja merahasiakan deklarasi Balfour selama masa operasi militernya, dengan dukungan pasukan Arab nasional, pengkhianat ummat di bawah bendera Syarif Hussein, Amir Makkah.
Sedang para pemilik modal internasional pada saat operasi militer Inggris di wilayah Palestina masih berlangsung, telah mendesak pemerintah Inggris untuk menentukan perwakilan Organisasi Zionisme di Palestina, dan menentukan anggota politisi Zionis untuk menjadi anggota perwakilan itu. Tuntutan itu diajukan kepada penguasa militer Inggris di Palestina, jenderal Crayton, dan segera dikabulkan pada bulan Maret 1915. Politisi yang menjadi anggota perwakilan itu adalah :
1. Kolonel Orampsey Rigor, yang kelak menjadi direktur Bank Standard di Afrika Selatan, yaitu sebuah bank yang menguasai pertambangan emas dan logam mulia lainnya di Afrika Selatan. Dan dia pula yang mendukung dana kepada sistem politik Apartheid.
2. Haim Weizman yang kelak menjadi perdana menteri Israel pertama.
3. Komite perwakilan Zionisme ini telah berada di Palestina sebelum diadakan perundingan damai, bahkan sebelum Perang Dunia I usai. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan momen yang tepat sebelum masalah Palestina dibicarakan di forum mendatang, yaitu perjanjian Versailles. Kemudian perundingan damai dimulai, dan para pemilik modal internasional membuka kedok.
Tampak jelaslah pengaruh mereka. Kita tidak perlu memperjelas lagi, tapi cukup dengan menyebutkan beberapa analisa singkat. Dalam perundingan ini, ketua utusan Amerika adalah Paul Warburg, yang sebelumnya telah kita sebutkan sebagai wakil pemilik modal internasional di Amerika Serikat. Ketua utusan Jerman adalah saudara kandung Paul sendiri, Mark Warburg. Jangan lupa, Mark mewakili negara musuh sekutu yang kalah perang.
Sementara itu, Paul mewakili negara yang menang perang. Perundingan damai seperti itu lalu menjadi perundingan pemerasan, yang seluruh keputusan yang berbuntut jahat dan mengakibatkan timbulnya bahaya itu bisa disetujui. Pada masalah yang berhubungan dengan Palestina, sejumlah tokoh Zionis Inggris dalam perundingan itu meletakkan rancangan pemerintahan perwakilan Inggris di wilayah itu, di antaranya adalah :
1. Profesor Philex Frankfurner, yang kelak menjadi penasihat presiden di Gedung Putih pada masa pemerintahan Franklin Roosevelt.
2. Sir Herbert Samuel, komisioner tinggi pertama di Palestina setelah pendudukan pasukan Inggris.
3. Lushian Wolf, seorang penasihat pribadi perdana menteri Inggris Lloyd George.
Sumber: Yahudi Menggenggam Dunia/ William G. Car/Pustaka Al-Kautsar
http;www.islampos.com

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © UKMI Al-Fatah. Designed by OddThemes & Best Wordpress Themes 2018