Laksanakan Sunnah, Lupakan Wajib

BERBAGAI jenis ibadah dalam Islam itu tergolong dalam berbagai kategori. Ada yang wajib, sunnah, makruh, mubah dan haram. Perkara wajib berarti harus dan tidak boleh ditinggalkan. Sedangkan perkara yang haram itu harus ditinggalkan. Dan yang lainnya, boleh untuk dilaksanakan, boleh juga untuk ditinggalkan.

Ada hal yang banyak orang terkecoh, yakni perkara sunnah dan wajib. Banyak orang yang lebih mementingkan yang sunnah ketimbang yang wajib. Padahal, perkara wajib itulah yang seharusnya lebih diutamakan daripada yang sunnah.

Salah satu contoh yang kebanyak orang lakukan ialah melaksanakan shalat tahajud. Shalat tahajud merupakan perkara yang sunnah. Orang tentu memilih untuk melaksanakan shalat tahajud karena memiliki keutamaan yang begitu besar. Namun, tak sedikit orang yang telah melaksanakan shalat tahajud, dalam melaksanakan shalat shubuh, yakni perkara yang wajib itu kesiangan. Nah, ini yang salah di kita. Perkara wajib malah terlalaikan karena rasa kantuk sehabis melaksanakan perkara sunnah di tengah malam.
Laporkan iklan?

Contoh lain misalnya seseorang memperingati malam nisfu sya’ban dengan mengikuti pengajian bersama dengan sanak saudaranya. Namun, dalam kehidupan sehari-hari ia tidak melaksanakan shalat lima waktu atau mungkin jarang. Ia pun gemar melaksanakan maksiat kepada Allah, seperti berzina, memakan dan minum yang haram, serta menggunakan uang haram.

Nah, perkara yang wajib itu seharusnya lebih kita perhatikan daripada perkara yang sunnah. Mengapa demikian? Karena perkara yang wajib akan memberikan tanda berupa dosa jika kita meninggalkannya.

Bukan berarti perkara sunnah juga kita tinggalkan ya. Melainkan, alangkah lebih baik jika berjalan beriringan. Seperti halnya dalam shalat. Wudhu itu perkara yang sunnah. Akan tetapi kita tidak dapat shalat bila dalam keadaan suci, nah shalat itu perkara yang wajibnya. Oleh sebab itu, di sanalah konsep sunnah dan wajib itu memang tidak dapat terlepaskan.

Satu catatan penting bagi kita ialah jika ingin melaksanakan perkara yang sunnah jangan lupakan yang wajib. Dan jika kita melaksanakan perkara yang wajib, lengkapilah dengan yang sunnah. Karena keduanya memberikan pengaruh yang baik dan berarti dalam perjalanan hidup kita di dunia. Ibarat makanan, nasi itu ialah perkara wajib, dan lauknya itulah yang sunnah. Tentu akan terasa nikmat bukan? []

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © UKMI Al-Fatah. Designed by OddThemes & Best Wordpress Themes 2018